Tentang Muhasabah~

Muhasabah ialah menilai diri sendiri atau mengukur dan mengintropeksi diri seberapa jauh kebaikan atau dosa yang dilakukan dan seberapa jauh menhadapi jalan kehidupan ini dengan berjihad melawan kemungkaran dan bersabar menderita dalam menegakkan kebajikan. Muhasabah merupakan ciri hama Allah yang shalih. Dengan muhasabah, seseorang dapat mengukur dirinya apakah layak masuk dalam golongan orang yang bertaqarrub kepada Allah ataukah masuk dalam golongan orang yang durhaka kepada-Nya.
  Apakah orang-orang yang membuat kejahatan(dosa) itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu. (QS. Al-Jaastiyah(45) : 21)
  Ayat tersebut menerangkan bahwa orang yang berbuat dosa  tidak seharusnya mengira bahwa mereka akan luput dari balasan yang kelak Allah berikan kepeda mereka sesuai dengan dosa yang mereka lakukan. Mereka tidak semestinya berharap memperoleh pahala sebagaimana pahala yang diberikan Allah kepada orang-orang beriman sebagai rahmat dan kasih sayang Allah kepada mereka.
  Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. (QS. Ali 'Imran(3) : 142)
  Ayat tersebut juga menegaskan bahwa tidak  tidak seorang pun manusia boleh mengira dirinya akan masuk surga sebelum mereka benar-benar terbukti menjalani jihad dan kesabaran dalam menghadapi cobaan dan ujian hidup yang Allah bentangkan di dunia ini.
   Tidak seharusnya kita berleha-leha menjalani kehidupan yang Allah berikan ini tanpa adanya rasa tanggung jawab kepada-Nya sehingga kita lalai dalam menyiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat.
  Hamba Allah yang shalih senantiasa melakukan muhasabah atau penilaian dan intropeksi terhadap dirinya sehingga selalu melihat kekurangan dan kesalahannya. Mereka akan terus-menerus berusaha mengejar kebaikan dan keridhaan Allah agar bekal untuk akhiratnya semakin bertambah banyak. Orang yang seperti ini dengan seijin-Nya memperoleh rahmat dan kasih sayang Allah di dunia dan akhirat, dan menjadi hamba kekasih-Nya. Aamiin.


sumber: 70 ciri hamba Allah yang Shalih

0 komentar:

Posting Komentar